Baiklah, saya akan
menceritakan keseruan apa saja yang bisa dinikmati di Jakarta Bird Land, dan
cerita keseruan ini jujur ya, karena saya sekeluarga baru pertama kalinya berkunjung
ke Jakarta Bird Land. Beberapa kali ke sana hanya melewati saja, sebab waktunya
belum tepat.
Sabtu, 19 Juli 2025
Saya dan suami sudah
merencanakan akan mengajak anak-anak ke Jakarta Bird Land pada hari Sabtu, sekalian
juga akan ke Sea World, karena letaknya berhadap-hadapan. Jadi kalau kita
keluar dari Sea World akan langsung menatap ke arah Jakarta Bird Land, sedekat
itu kan, tinggal menyeberangi jalan saja.
Setelah puas mengunjungi
Sea World dari awal buka hingga menjelang sholat Zuhur (untuk cerita keseruan
Sea World, di tulisan saya selanjutnya ya), kami berenam yakni saya, suami, dan
keempat anak saya, Mba Lintang, Mas Pijar, Abang Pendar, dan Binar, menuju ke mushola
yang tidak jauh dari area Sea World maupun Jakarta Bird Land.
Kami sholat zuhur,
kebetulan saya sedang tidak sholat jadi menunggu di bangku yang tersedia di
area luar mushola sambil ngemil snack karena belum makan siang. Selesai sholat
zuhur kami makan siang, sebagian dari bekal yang kami bawa, sebagian dari
membeli makanan yang di jual di sekitar area, ada somay, pop mie, aneka jenis
nasi rames dengan harga mulai Rp25.000.
Disambut
Aneka Unggas di Jakarta Bird Land
Sekitar pukul satu
siang kami masuk ke Jakarta Bird Land, awal masuk disambut kakak tua yang berbaris
dan cuitan burung-burung. Saya dan anak-anak mengira ini tidak berbeda dengan
kebun binatang, karena suasana yang teduh, banyak pepohonan, dan ada
hewan-hewan, hanya tidak begitu luas dan
hanya ada hewan-hewan unggas.
Bahkan suami saya sempat berbisik, harusnya tadi kita berlama-lama dulu di Sea World, sebab kami berencana pulang sore dan ini waktunya masih panjang. Apa yang akan kami nikmati di area yang tidak begitu luas dengan durasi waktu panjang, tapi ternyata….
Area Makau dan Kakatua
Begitu berjalan ke arah
kiri dengan tertera papan AREA MAKAU dan KAKATUA, anak-anak saya langsung heboh
antri ingin bersentuhan langsung dengan America Macau yang bulunya sangat
indah, warna-warni dominan merah, biru, dan kuning, seperti dalam film Rio.
![]() |
Anak-anak berinterkasi dan berfoto dengan America Makau dan Kakatua |
Awalnya memang takut-takut penasaran saat mau menyentuh, lalu berfoto bareng, kemudian jadi tidak kelar-kelar minta foto diulang-ulang, hehehe. Padahal ada yang antri juga, jadi terpaksa anak-anak berputar dulu main dengan unggas-unggas di sekitarnya untuk mendapat giliran foto lagi.
Mini
Show di Tribun
Mini Show di Tribun kecil |
Namun kegiatan anak-anak berfoto terhenti ketika diumumkan akan ada mini show bersama burung-burung dan kakak-kakak penjaga Jakarta Bird Land yang ramah-ramah di tribun berukuran kecil, muat sekitar 150an penonton. Mini Show kelucuan Kakaktua Indonesia dari Papua dan Jawa yang memainkan berbagai atraksi, termasuk jenis-jenis burung lainnya, dan pengunjung anak-anak maupun dewasa diajak ikutan bermain di Mini Show.
Abang Pendar dan Binar ikutan bermain di Mini Show |
Selesai pertunjukan Mini Show di tribun, anak-anak melanjutkan ingin berfoto-foto lagi dengan America Macau dan Kakatua,serta bermain dengan beragam unggas yang berkeliaran di sekitar area, mulai dari memberi makan, bekejar-kejaran, dan juga mengamati jenis unggas yang belum pernah mereka lihat sebelumnya.
Memberi makan hewan |
Bermain dengan hewan |
Berinteraksi dengan hewan |
Duduk ngawasin anak-anak main bersama aneka jenis burung-burung |
Di Jakarta Bird Land ini memiliki koleksi lebih dari 50 spesies burung, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, dengan total ratusan ekor burung. Saya sendiri tidak mampu mengingat apa saja jenis burung yang saya temui di sana, seingat saya ada Kakatua Jambul Kuning, Kakatua Raja, Kakatua Alba, Merak putih, Merak Biru, Rangkong, Elang, Bebek Mandarin, dan banyak lagi yang saya tidak tahu namanya.
Merak Putih yang cantik |
Di Area Hornbil atau Rangkong ini anak-anak mengamati paruh rangkong yang amazing, dan lucunya Rangkong bisa menaikin anak tangga tinggi sekali dengan cara melompat-lompat, lalu jika lelah tampak berhenti yang membuat anak-anak tertawa. Tingkah laku para hewan ini memang unik-unik dan kita bisa melihat dari dekat di Jakarta Bird Land.
Main
Show di Jakarta Bird Land
Main Show di Tribun Besar |
Baru asyik bermain dengan beragam burung kami diinfokan akan ada main show di depan air terjun, di sana tribun besar yang muat 850 penonton untuk menyaksikan pertunjukan theater dan show burung-burung yang memukau. Tentu saja anak-anak menyambut dengan riang, dan bergegas.
Tidak hanya menyaksikan
pertunjukan theater tentang Masyaarakat pedalaman Kalimantan yang menjaga
habitat Elang, tapi juga merasakan seolah-olah berada di hutan karena
burung-burung elang berterbangan di atas kepala kita, sungguh AMAZING! Untuk
pertama kalinya kami merasakan pertunjukan yang membuat perasaan terpukau.
Burung yang terbang di atas kepala penonton |
Di sini juga penonton dijelaskan tentang ragam spesies burung-burung elang, termasuk pertumbuhannya, sehingga tidak hanya menghibur tapi juga memberikan edukasi tentang burung di Indonesia maupun luar Indonesia.
Tidak terasa hari sudah sore, waktunya kami sholat Asyar, mushola di luar area Jakarta Bird Land, tapi tidak perlu khawatir karena pengunjung bisa keluar dan masuk lagi selama cap/stempel tanda masuk di tangan tidak hilang.
Bermain di Sky Bridge Bersama Burung-Burung
Sebenarnya
anak-anak sempat naik ke Sky Bridge sehabis menonton mini show di tribun tadi,
tapi karena terburu-buru akan menonton main show jadi mereka belum puas, karena
itu meski sudah sore anak-anak mengajak naik lagi ke Sky Bridge. Pemandangan
dari atas sini memang terlihat indah, dan banyak berterbangan burung-burung.
Ada
kakak pendamping dari Jakarta Bird Land yang memberikan info tentang jenis
burung-burung di sekitar Sky Bridge yang hinggap di area aviary, karena
kebetulan jam memberi makan, jadi anak-anak dibekali makanan burung dan bisa
memberikan makan para burung-burung yang berdatangan, juga yang mengendap-endap
di balik pohon.
Bercengkrama dengan burung di balik daun-daun |
Memanggil burung-burung yang banyak tersembunyi di pepohonan |
Selain berinteraksi dengan burung-burung, saya langsung foto-foto karena Sky Brigde ini indah banget buat foto-foto loh. Herannya, anak-anak saya tidak bosan-bosannya berinteraksi dengan burung-burung sampai info kalau mau ada main show lagi, sehingga mereka bergegas turun.
Sampai Tutup Baru Pulang
Rupanya waktu kunjungan saya ke Jakarta Bird Land sehabis makan siang itu tepat, sebab di mulai dari pukul satu hingga sore ada 1 mini show, dan 2 main show, serta merupakan jam pemberian makan burung-burung, yakni dari pukul 13.00-16.00 WIB. Sehingga kami bisa menikmati waktu sekian lama di dalam Jakarta Bird Land tanpa bosan, bahkan terkesan anak-anak masih kurang.
Main Show terakhir di penghujung jam operasional |
Pertunjukan pun selesai |
Pertunjukan main show terakhir mempertunjukan burung-burung pemangsa yang sangat seru, dan berakhir pukul 16.30 WIB, dimana waktu operasional Jakarta Bird Land selesai, alias ditutup. Jadi selesai menonton main show kami langsung menuju pintu EXIT yang disambut penjaga dengan ramah tamah.
Kami
pulang dengan rasa puas dan senang, tidak hanya anak-anak, saya dan suami yang
awalnya mengira Jakarta Bird Land biasa saja, langsung berubah pikiran ternyata
JBL luarbiasa sebagai wisata edukasi untuk keluarga. Sebagai info buat kalian,
kalau ingin berkunjung ke Jakarta Bird Land sebaiknya membawa makanan dengan
wadah dan minuman dengan tumbler, karena
jika dengan kemasan tidak bisa dibawa masuk.
Dan, jika ingin membeli tiket Jakarta Bird Land, sebaiknya beli tiket bundling di website ancol, supaya lebih worth it. Bisa bundling dengan Seaworld Ancol, atau Samudera, atau bundling ketiganya, karena lebih hemat dan letak ketiganya juga saling berdekatan.
![]() |
Harga tiket saat weekend di website Ancol |