Wisata Budaya Betawi di Jakarta Selatan

 

Setu Babakan

Ketika pandemi Covid 19 kemarin, kami pindah rumah dari Depok menuju Jakarta Selatan. Memang sejak menikah saya dan suami memiliki domisili antara dua kota ini, yakni Depok dan Jakarta Selatan. Selain strategis, dua lokasi ini memiliki tempat wisata yang sangat terjangkau sekali. Jadi meski keuangan sedang berhemat, tetap bisa mengajak anak-anak berwisata. Baik itu wisata kuliner maupun wisata edukatif, dan hiburan.

Saat di Depok  rumah kami dekat sekali dengan mall-mall, dan beragam tempat kuliner dari mulai di café yang mahal hingga warung tenda yang murah-meriah. Senangnya, kuliner Depok terkenal enak-enak, bahkan banyak yang masuk media sosial dan viral. Seperti baso rusuk yang memiliki beragam olahan baso, sampai ada baso pizzanya loh.

Di Depok juga terdapat taman-taman gratis, ada yang menyediakan kolam renang dengan tiket super murah, tapi meski murah cukup bagus dan bersih. Kami hanya berjalan kaki dari rumah menuju taman wisata ini, makanya memenuhi kebutuhan wisata bukan lagi hal yang sulit. Kalau kalian ingin tahu lebih jelasnya tentang wisata dan kuliner di Depok bisa browsing di internet, akan sangat mudah menemukannya.


Wisata Setu Babakan

Nah, di Jakarta Selatan ini lagi-lagi untuk ke tempat wisata, kami hanya berjalan kaki saja, karena dekat sekali dari kami tinggal. Di sini ada tempat wisata khas Betawi dan merupakan cagar budaya Betawi yang dilindungi pemerintah, yakni Setu Babakan. Kalian sudah pernah ke Setu Babakan?

Untuk masyarakat Jakarta wajib ke sini, selain menyuguhkan pemandangan setu yang indah, terdapat andong dan perahu bebek. Di Setu Babakan ada museum yang mengenalkan tentang budaya Betawi dan juga kuliner khas Betawi yang sudah mulai langka, diantaranya bir pletok, es selendang mayang, kerak telor, bir kopi, toge gorang. Harganya tentu saja sangat terjangkau, bir pletok dijual mulai harga Rp15.000.


Kuliner di Setu Babakan

Bahkan untuk hari Minggu ada kios yang menjual dodol khas Betawi, tidak hanya sekedar menjual dodol saja. Di kios itu juga disuguhkan cara membuat dodol dengan wajan raksasa, plus pengaduk kayunya yang besar sekali. Uniknya, setiap pengunjung baik yang membeli atau sekedar melihat-liha saja,  bisa mencoba mengaduk dodol yang masih di wajan dan api menyala. Masak dodol ini menggunakan kayu bakar.

Tidak hanya itu, tapi juga boleh mencoba adonan dodol yang masih hangat di wajan dengan stik es krim yang sudah disediakan. Soal rasanya? Jangan tanya, dodol khas Betawi memang terkenal legit. Harganya pun terjangkau, disediakan ukuran dodol mulai harga Rp 10.000 saja. Ada dua varian, dodol dari ketan hitam dan dodol dari ketan putih, dua-duanya enak. Kalau saya lebih suka dodol yang hitam.

Membuat Konten Wisata di Media Sosial

So, buat saya bisa tinggal di dekat tempat wisata itu berkah banget, karena sebagai blogger, content writer, di media sosial, saya butuh bahan-bahan yang bisa dibuat tulisan maupun video. Apalagi saya punya instagram yang memang nichenya untuk kuliner dan jalan-jalan, juga blog ini memang saya buat untuk tulisan-tulisan tentang lokasi wisata serta kulineran.

Alhamdullilah, di sini ada internet provider yang mendukung pekerjaan saya dengan baik, karena memang lokasi saya tinggal agak masuk dari jalan raya. Jadi tidak ada internet provider yang menjangkau selain IndiHome. Selain lancar jaringannya sehingga setiap upload konten-konten ke media sosial langsung wusss, paket yang saya pilih di IndiHome juga terjangkau sekali.




Pokoknya senang sekali bisa internetan bebas, membuat konten dengan maksimal, karena kapan saja bisa tayang dengan mudah. Bahkan saat hujan pun tetap bisa membuat konten, tanpa kendala sinyal. Memang IndiHome dari Telkom Indonesia bisa menjadi andalan buat berkonten ria.

Untuk kalian yang masih menunggu artikel-artikel tempat wisata atau kuliner di blog saya ini, nantikan ya, saya akan ulas lagi tempat-tempat wisata dan kulineran lainnya di sekitrar saya tinggal. Sudah pasti, akan saya usahakan tempat-tempatnya yang terjangkau budgetnya, terjangkau lokasinya, edukatif, dan ramah juga untuk anak.

 

You Might Also Like

1 komentar

  1. Belum nih mba, visit setu Babakan. Padahal udah tau lama tempatnya. Aku sebenernya tertarik hunting kuliner Betawinya kalo kesana. Dah lama juga ga makan kerak telur. Trus blm pernha cobain bir pletok Ama dodol nya 😄. Ntr deh kalo suami ga terlalu sibuk, mau ajakin dia kesana. Lumayan jauh sih lokasinya dr rumahku. Itu yg bikin ga jadi2 😅

    BalasHapus

Top Categories